Manusia di mana pun di Bumi, umumnya maklum tentang arti kata :”searah jarum jam.” Tentu yang dimaksud, jarum jam yang berputarn ke arah kanan. Bukan jarum jam yang ke kiri seperti jam di Masjidil Haram, Mekkah, Saudi Arabia.
Asal mula perputaran ini tidak terlepas dari faktor geografis dari peradaban-peradaban besar kuno, seperti Mesir, Romawi, Yunani, Babilonia, atau Cina; yang berada di belahan Bumi utara. Sebagian besar peradaban menggunakan jam matahari (sundial) sebagai penunjuk waktu.
Sundial yang awalnya dari Mesir ini terdiri atas dua bagian yakni papan berbentuk lingkaran persegi yang ditulisi angka-angka serta sebuah tiang segitiga (gnomon) yang berdiri tegak lurus dari papan.
Ketika sinar matahari menyorot, makan banyangan gnomon menimpa papan dan menunjukkan waktu saat itu.mengingat sundial berada di bealahan Bumi Utara, maka bayangan gnomon akan terlihat bergerak ke kanan. Lain ceritanya kalau jam itu diletakkan di Bumi Selatan, karena arahnya akan berlawanan.
Sementara kalau dia ada tepat di daerah khatulistiwa, maka bayangannya akan bergeral lurus dari barat ke timur.
No comments:
Post a Comment