Mobil Idaman - Pakdhe Heru

Monday, April 9, 2018

Mobil Idaman





Seorang bos pengusaha besar mengeluh, mengapa kinerja usahanya tidak maksimal, padahal para karyawan perusahaan tersebut adalah orang-orang bertitel sarjana, mang ster, doctor, dan hebat ? Tentu para ahli manajemen punya segudang jawaban. Namun, barangkali yang lebih menarik adalah cerita seorang praktisi di bawah ini.

Harry Artinian, yang pernah bekerja sebagai petinggi di sebuah perusahaan yang bernama Colgate-Palmolive Co. pernah bercerita tentang seorang pengusaha yang bercita-cita membuat mobil idaman. Apa yang dilakukannya ? 

Ia mengawali cita-cita hebat ini dengan  menyewa sebuah  gudang dan memenuhinya dengan 150 merek mobil terbaik. Ia lalu menyuruh para insiyurnya untuk mencari bagian-bagian yang paling bagus dari setiap  mobil-mobil terkemuka yang dibelinya tersebut.

“Demikianlah, akhirnya para insinyur itu memilih mesin terbaik dari Mercedes, mengambil handle pintu terbaik dari Volvo, mengambil transmisi system terbaik dari Toyota, memakai steering set yang paling andal dari Ford, mengadopsi peranti central lock dari BMW, mencopot teknologi ABS jempolan dari Nissan, demikian seterusnya. Setiap merek mobil diambil bagian yang terbaik.

Akhirnya, tim insiyur tersebut berhasil membuat sebuah mobil “sempurna” yang terdiri atas 15000 spare-parts dari beragam merk mobil. Namun, apa yang terjadi ? ternyata mobil idaman ini tak berfungsi sebagaimana mestinya. 

Pasalnya, antar bagian-bagiannya tidak bisa bekerja sama.

Pesan yang disampaikan oleh Artinian sebenarnya sangat jelas yakni, agar terjadi sinergi serta kerja sama yang harmonis, setiap orang dalam sebuah unti usaha haruslah berfungsi sebagai tim, bukan sekadar kumpulan individu yang pintar.

2 comments: