Lebaran sebentar lagi (
kurang lebih 2 bulan). Berbagai bingkisan pun mulai dipesan, baik untuk
relasi bisnis, kawan atau sanak keluarga. Isinya, biasanya berupa makanan dan
minuman.
Tentu saja, maksud si pengiriman baik. Misalnya, untuk
menyampaikan rasa terima kasih atau hanya ingin menyenangkan hati
penerima. Sayangnya, maksud baik ini,
yang untuk melaksanakannya perlu mengeluarkan kocek tidak sedikit, terkadang
dicemari ulah merugikan dari si penjual/pembuat bingkisan atau parcel.
Tidak sedikit toko penjual bingkisan Lebaran
memanfaatkan kesempatan ini justru untuk melakukan cuci gudang stok makanan dan
minumannya. Sementara penjual bingkisan yang tidak memiliki toko cenderung
belanja produk makanan/minuman yang diobral/dari toko yang tidak peduli dengan masa kadaluwarsa dan perlindungan
konsumen.
Dengan kiat ini penjual bisa mengurangi stok dagangang
di gudang dan pembuat bingkisan bisa
membeli barang dengan harga miring. Padahal, harga bingkisan dihitung
berdasarkan harga normal (bukan harga obral).
Kejadian seperti di atas telah berlangsung lama. Bisa
dilihat setelah selesai perayaan Lebaran berbagai media massa memuat keluhan
masyarakat mengenai mutu bingkisan yang diterimanya.
Padahal, pihak pengirim/pemesan sendiri hampir tidak
pernah mengetahui bahwa paket yang dipesannya berisi barang apkiran.
Kultur kita memang membuat si penerima merasa sungkan
untuk menyampaikan mutu hadiah yang diterimanya dari pengirim paket. Akibatnya,
lagi-lagi pemilik toko dan pembuat bingkisan yang diuntungkan. Sedangkan kita
sebagai konsumen menderita kerugian.
Karena itu apabila mengirim bingkisan makanan/minuman
sudah menjadi tradisi Anda, ada beberapa kiat yang harus diperhatikan agar hasilnya nanti tidak mengecewakan Anda
maupun si penerima. Kalau memungkinkan plilhlah sendiri produk makanan/minuman
yang akan menjadi bingkisan. Selain Anda yakin dengan isi dan mutu bingkisan
yang akan dikirim, juga bisa menghemat biaya.
* Pilihlah produk yang isi dan kemasannya masih utuh
serta belum melewati masa kadaluwarsa.
*Membaca komposisi bahan –bahan yang dikandung suatu
produk sebelum membelinya adalah suatu keharusan. Ini penting terutama bila calon penerima bingkisan alergi atau dilarang mengonsumsi makanan /minuman yang mengandung
zat aditif (bahan tambahan makanan) tertentu.
*Apabila Anda sangat sibuk dan tidak bisa melakukannya
sendiri, pesanlah paket dari toko/pasar swalayan langgan yang sudah Anda yakini kejujurannya.
*Kalau Anda memperoleh kiriman, kiranya jangan lagi
merasa sungkan untuk menyampaikan mutu
bingkisan yang diterima kepada pihak
pengirim, sehingga apabila terjadi ketidakberesan mutu barang, kita bisa
meminta pertanggungjawaban dari mereka atau melaporkannya kepada pihak
berwenang.
Soalnya, kalau hal ini dibiarkan, pembuat/penjual
bingkisan akan terus mengulangi kecurangannya di tahun-tahun mendatang. Sebagai
konsumen, kita yang akan menderita kerugian.
No comments:
Post a Comment