Memiliki mobil yang tak sekadar bisa untuk ngantor, tapi enak buat jalan-jalan adalah impian setiap orang, terkhusus para kepala keluarga. Terlalu mini, kecil untuk menampung keluarga besar , bukan pilihan yang bagus. Terus bagaimanakah cara memilih mobil keluarga ?
Pertama, tentukan kapasitas kursi, SUV (Sport Utility Vehicle) dan minivan rata-rata berkursi tiga baris, sehingga penumpangnya banyak. Mobil jenis ini lebih boros BBM dan lebih sulit dikendalikan, meski menawarkan perlindungan lebih baik saat tabrakan frontal
Pilihan lain, sedan. Mobil jenis ini lebih hemat bahan bakar dan lebih mampu menghindari kecelakaan. Namun, kapasitasnya terbatas.
Kedua, mobil keluarga harus aman buat sopir dan penumpang. Perlengkapan safety standar : airbag dan seat belt di seluruh kursi harus ada. Cek kemudahan memasang kursi bayi dan anak.
Ketiga, manfaatkan teknologi “kamera belakang” untuk memantau situasi di buritan kendaran. SUV dan minivan memiliki blind spot besar di buritan, sehingga sensor suara saja belum mencukupi.
Keempat, pertimbangkan apakah mobil yang akan dibeli aman untuk selalu menempatkan anak-anak di kursi belakang
Kelima, jika hendak membelikan mobil untuk remaja usia 16-20 tahun, pilih kendaraan berakselerasi (0-100 km/jam) tidak lebih dari delapan detik, tapi tidak lebih lambat dari 11 detik. Akselerasi terlalu cepat membuat anak doyan ngebut, sedangkan terlalu lambat akan menghambat pengendara lain.
Pilihan lain, sedan. Mobil jenis ini lebih hemat bahan bakar dan lebih mampu menghindari kecelakaan. Namun, kapasitasnya terbatas.
Kedua, mobil keluarga harus aman buat sopir dan penumpang. Perlengkapan safety standar : airbag dan seat belt di seluruh kursi harus ada. Cek kemudahan memasang kursi bayi dan anak.
Ketiga, manfaatkan teknologi “kamera belakang” untuk memantau situasi di buritan kendaran. SUV dan minivan memiliki blind spot besar di buritan, sehingga sensor suara saja belum mencukupi.
Keempat, pertimbangkan apakah mobil yang akan dibeli aman untuk selalu menempatkan anak-anak di kursi belakang
Kelima, jika hendak membelikan mobil untuk remaja usia 16-20 tahun, pilih kendaraan berakselerasi (0-100 km/jam) tidak lebih dari delapan detik, tapi tidak lebih lambat dari 11 detik. Akselerasi terlalu cepat membuat anak doyan ngebut, sedangkan terlalu lambat akan menghambat pengendara lain.
No comments:
Post a Comment