Dengan melindungi terumbu, berarti kita bersama melindungi laut. Mengapa ? Karena terumbu merupakan rumah para ikan dan juga makanannya. Oleh karena itu, diupayakan agar terumbu karang yang hilang akibat bencana Tsunami, Bom Air, atau Pukat Harimau segera dibentuk kembali. Selain menjaga ekosistem ikan, upaya itu juga dapat mendatangkan turis yang hobi snorkeling melihat indahnya terumbu dan ikan yang “berterbangan” di air bawah laut.
Salah satu terobosan yang dapat dilakukan untuk merehabiliasi terumbu karang yaitu dengan metode biorock. Cara ini diperkenalkan dan dikembangkan oleh Dr. J. Thomas Goreau. Ph. D., presiden Global Reef Alliance dan pakar biologi laut, dan Prof. Wolf. H. Hilbertz, M. Arrch, presiden SUN&SEA e.V., arsitek berkebangsaan Jerman.
Dengan dukungan Taman Sari Resort yang berlokasi di Pemuteran Bali Barat, metode ini dikenalkan di Indonesia. Saat ini terumbu karang di sana sudah rusak parah. Padahal dulunya merupakan asset wisata Taman Sari Resort.
Biorock itu metode rehabilitasi karang berdasarkan prinsip elektrolisis atau pembentukan senyawa dengan bantuan arus listrik. Senyawa yang terbentuk berupa endapan kalsium karbonat. Substrat stabil ini membuat karang (binatang penyusun terumbu karang) tidak perlu mengeluarkan energinya untuk membentuk kalsium karbonat sebagai substrat dasar. Jadi, energinya bisa digunakan untuk tumbuh berkembang dan bertahan hidup.
Metode biorock mencakup tiga komponen utama : katoda, anoda, dan sumber listrik bertegangan rendah. Dari ketiga komponen itu akan terjadi elektrolisis dalam air laut, sehingga mineral kalsium yang terdapat di air laut terendapkan pada katoda dalam bentuk kalsium karbonat.
Proses biorock dimulai dengan membuat struktur di darat. Batang demi batang besi dismabung dengan las sedemikian rupa dengan mempertimbangkan kekuatan tanpa melupakan keindahan bentuk. Setelah struktur yang berfungsi sebagai katoda ini diletakkan di tempat yang diinginkan, arus listrik segera dialirkan. Reaksi elektrolisis yang terjadi mencegah dan menghilangkan terjadinya karat. Bersamaan dengan itu proses pengendapan kalsium karbonat mulai berlangsung.
Langkah berikutnya mengumpulkan terumbu karang yang akan diikatkan pada struktur. Yang dipilih, karang patah tapi belum mati dari berbagai kelompok, seperti acropora, coral branching, brain coral, dan lain-lain. Mayoritas tergolong kelompok karang keras dan berasal dari lokasi yang relatif sama dengan kondisi tempat struktur diletakkan, sehingga tingkat stress dapat dikurangi.
Dibandingkan metode lain, biorock memiliki banyak keunggulan. Di antaranya, karang jauh lebih cepat tumbuh, pada batas tertentu tahan terhadap tekanan lingkungan seperti sedimentasi dan kenaikan suhu, serta punya nilai estetika.
No comments:
Post a Comment