Stop !!! Kurangi Sampah Plastik

Kebiasaan lama tak selalu jelek. Bahkan ada yang ramah lingkungan. Sewaktu kecil, kira-x2 tahun 1990-an, kita masih terbiasa melihat nenek atau ibu-ibu tetangga ke pasar tradisional membawa tas sendiri yang terbuat dari anyaman pandan atau tas kain. Sejelan dengan merebaknya pasar swalayan dan minimarket, yang menyediakan tas belanja plastic sebagai layanan bagi pelanggan sekaligus promosi, kebiasaan itu menghilang. Ritual belanja memang menjadi lebih praktis, namun menimbulkan masalah lain : berserakannya sampah plastic di mana-mana. Mengingat orang Indonesia itu suka nyampah !!!

 

Padahal, tahukah Anda, pasltik itu terbuat air minyak bumin yang jumlahnya semakin hari semkain  terbtasa ? Jadi, bawalah tas sendiri.

Dulu mungkin kamu masih ingat membli bakso, soto atau es buah di pojok jalan, banyak diantara kita yang membawa mangkuk atau rantang sendiri. Sekarang, pemandangan macam itu nyaris tak pernah ada. Yang umum Cuma bawa badan plus uang doank, plastiknya dari pedagang.  Idealnya, kita membawa rantang susun sendiri bila membali makanan untuk dibawa pulang dari restoran. Tindakan ini untuk mengurangi sampah Styrofoam dan pasltik. Bukankah wadah makan banyak yang dirancang cantik ? Dijamin tak bikin malu.

Oleh karena itu, mari kita bersama mengurangi gunung sampah pasltik dan menghemat minyak bumi, kembalilah pada kebiasaan lama, membawa wadah sendiri untuk jajanan dan belanjaan kita.