Biasanya, ketika melihat anak tampak pucat dan lesu sepulang berjalan-jalan, orangtua langsung berkesimpulan anaknya kecapaian. Padahal, belum tentu rasa capa itu sebagai penyebabnya, bisa jadi karena faktor polusi udara.
Polutan yang mendominasi udara adalah timbal (timah hitam/Pb) dan CO2 (karbondioksida), merupakan bagian dari buangan kendaraan bermotor. Bobot udara tercemar ini lebih besar dari udara yang bersih sehingga ia berada di lapisan bawah dan bercampur bersama debu. Tentu anak-anak yang belum tinggi rentan terhadap polutan ini.
Polutan yang mendominasi udara adalah timbal (timah hitam/Pb) dan CO2 (karbondioksida), merupakan bagian dari buangan kendaraan bermotor. Bobot udara tercemar ini lebih besar dari udara yang bersih sehingga ia berada di lapisan bawah dan bercampur bersama debu. Tentu anak-anak yang belum tinggi rentan terhadap polutan ini.
Solusinya dengan memakai masker. Hanya saja cara ini kurang nyaman dan sekaligus mengurangi penampilan. Cara lain, panggul anak Anda di bahu ketika sedang berada di ruang terbuka. Dengan dipanggul, pandangan anak juga lebih luas.
Namun, pastikan anak sudah dapat duduk dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar tulang punggungnya tetap tegak sehingga dapat mencegah melengkungnya tulang belakang. Orang tua pun perlu menjaga anak jangan sampai tertidur agar tidak terjatuh atau pun membuat punggungnya sakit.
Namun, pastikan anak sudah dapat duduk dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar tulang punggungnya tetap tegak sehingga dapat mencegah melengkungnya tulang belakang. Orang tua pun perlu menjaga anak jangan sampai tertidur agar tidak terjatuh atau pun membuat punggungnya sakit.
No comments:
Post a Comment