Sejenak Bercerita tentang Setrika - Pakdhe Heru

Sunday, March 4, 2018

Sejenak Bercerita tentang Setrika

Kalau hari ini baju Anda terlihat rapi dan bersih, mungkin Anda patut mengenal nama Henry W. Weely. Ia mendapatkan paten atas setrika listrik temuannya pada 6 Juni 1882.

Sejak itu, boleh dibilang, pekerjaan melicinkan baju jadi lebih gampang. Tidak perlu repot berurusan dengan setrika yang dipanaskan dengan api yang percikannya bisa membuat baju bolong-bolong.

 
Setrika generasi pertama tersebut belum bisa dikatakan mampu menjawab sepenuhnya kebutuhan perapi baju. Karena setrika listrik tersebut belum bisa memanaskan permukaan besi  secara maksimal, dalam artian permukaan besi yang dipanaskan  cepat sekali menjadi dingin ketika dipakai dan harus dipanaskan lagi. Padahal untuk mencapai panas maksimum dibutuhkan waktu lama.

Kalau dipikir dengan kondisi zaman sat itu, setrika listrik produksi abad ke-9 tadi sudah dianggap lumayan. Sebelumnya setrikaan lebih mirip seperti lempengan besi yang dipanaskan dengan api. Maka setiap orang umumnya mempunyai dua atau tiga lempengan besi. Jadi, satu lempeng dipakai untuk menyetrika. Lempengan yang lain dipanaskan.

Setrika mencatat sedikit kemajuan ketika arang bisa dimasukkan ke dalam setrika. Orang cukup mempunyai satu buah setrika saja dan panasnya bisa dipertahankan. Cuma kalau tidak cermat diperhatikan panasnya, setrika bisa kelewat panas dan baju bisa terbakar atau lengket.
 


Di Indonesia sendiri, setrika arang ini sempat popular selama puluhan tahun sampai sekitar tahun ’80-an. Ciri khasnya ada patung ayam di ujungnya. 
 
 
Klo di Yogyakarta dulu, mudah ditemukan di belakang pasar Beringharjo. Mungkinkah kamu pernah melihat atau sedang melihat orang menyetrika dengan setrika ayam ini ?

Kirim fotonya ke kolom komentar.

No comments:

Post a Comment