Resiko Dibalik Sistem Pre-Order - Pakdhe Heru

Tuesday, March 13, 2018

Resiko Dibalik Sistem Pre-Order

Di zaman serba online seperti ini, membangun bisnis hampir tak perlu modal. Apalagi ada sistem pre-order (pesan dulu bayar belakangan) yang membuat orang semakin berani menerjuni lahan ini. Hasilnya pun ternyata lebih dari sekadar lumayan.

Namun sistem Pre-Order bukan tanpa resiko. Bagi penjual, salah satunya adalah pembatalan dari pembeli. Bagi toko online yang tidak mensyaratkan uang muka, hal ini tentu merepotkan. Ada saja yang tidak bertanggung jawab. Setelah order banyak barang, saat dikirimi rekap, akun FB bisa saja diblok.

 
Akibat pembatalan ini, toko bisa merugi sekitar 10% dari omzet. Pembatalan terutama datang dari pembeli yang pertama kali memesan. Kerugian juga bisa berasal dari reseller (penjual berikutnya) yang terlambat membayar. Namun ini bisa dimaklumi, karena umumnya mereka dari luar Jawa. Umumnya barang tetap disimpan sampai tagihan dilunasi.

Masalah lain adalah habis stok dari distributor. Kasus ini beberapa kali bisa menimpa Anda yang kurang berpengalaman atau bisa dikatakan anak ingusan yang kurang persiapan, kurang “channel” distributor, tahunya hanya satu distributor. 
 
Akibatnya barang yang dijanjikan mundur dari waktu yang ditentukan. Hal ini sulit diantispasi, karena biasanya stok kosong baru diketahui saat pre-order ditutup dan barang sudah dipesan. Akibatnya pembeli harus kembali bersabar. Penjual biasanya akan memberi kompensasi berupa penurunan harga.

Pada bisnis garmen, stok kosong juga jadi masalah besar. Selain itu, bahan dasar sering menghilang dari pasar. Yang hilang misalnya warna benang rajut atau jenis mutiara. Kalau situasinya sudah begini, penjual akhirnya terpaksa menurunkan harga. Laba kembali terkikis.

No comments:

Post a Comment