Kata tsunami sungguh elok didengar. Namun, kedatangannya membawa bencan besar. Aceh hansur, Maladewa lebur, Srilanka dan India pun babak belur. Bahkan, Somalia yang jaraknya sekitar 4.500 km juga ikut kena gempur. Di balik itu para ilmuwan sepakat, bahaya gempa maupun tsunami bisa diminimalkan.
Berikut pengetahuan praktis mengenai tanda-tanda akan terjadi tsunami
1. Jika tanah di daerah pesisir bergetar, itu pertanda episentrum berada tak jauh dari pantai alias mungkin saja berada di laut. Artinya, tsunami bisa saja datang dalam beberapa menit lagi. Jika ini terjadi, segera lari menuju ke tempat yang tinggi.
2. Tsunami biasanya ditandai dengan surutnya air di pantai secara tiba-tiba. Ini sesuai dengan sifat gelombang yang punya puncak dan lembah. Begitu gempa terjadi, air akan terhisap kea rah pusat gempa, kemudain dibalikkan lagi dalam bentuk gelombang besar. Persis seperti ketika kita mengibaskan karpet. Artinya, waspada jika perhau yang ditambatkan tiba-tiba kandas, atau ikan-ikan tiba-tiba tergelepar.
3. Timbul bau garam dan angin dingin di pantai. Ini menunjukkan bahwa air laut sedang mengalami turbulensi (gerakan bergolak) yang dahsyat di laut lepas.
4. Ketika gelombang tsunami telah sampai bibir pantai, akan terjadi suara gemuruh yang hebat. Gemuruh yang tergantung pada formasi pantai. Jika pantainya landai, gemuruh mirip suara drum band.
Jika pantai berbentuk tebing terjal, suara gemuruhnya seperti ledakan bom akibat tumbukan hebat antara air dan dinding pantai. Ini bisa berguna buat mereka yang tidak berada tepat di pantai.
Selain petunjuk-petunjuk itu, gelombang tsunami juga punya sifat berganda. Biasanya, gelombang tidak hanya tunggal, tapi dua atau tiga. Umumnya, gelombang kedua lebih besar dari gelombang pertama. Jaraknya bisa 10-20 menit, tergantung konfigurasi pantai. Jika selamat pada gelombang pertama, jangan dulu senang. Terus saja pergi ke tempat yang lebih tinggi.
No comments:
Post a Comment