Untuk bisa mendapatkan pelanggan yang loyal dan rela menjadi pembela, kita harus pandai menentukan strategi yang efektif. Kita tidak boleh terjebak pada aktivitas menghambur-hambrukan uang untuk mendapatkan kepuasaan pelanggan saja. Kita harus focus pada strategi pencapaian keuntungan usaha. Jadi target memelihara pelanggan dengan pengembangan loyalitas ini bukan semata pembelian berulang, karena bisa jadi pembelanjaan yang mereka lakukan hanya kecil, sementara biaya untuk melayani pelanggan itu lebih besar.
Strategi yang efektif untuk membuat pelanggan menjadi loyal, antara lain membangun dinding penghalang setebal-tebalnya dan setinggi-tingginya agar para pelanggan tidak mudah pindah ke produk/ merek lain.
Caranya :
/? Ciptakan pelayanan yang lebih berkualitas.
Tanpa pelayanan prima, sekali membeli ia tak akan kembali untuk membeli lagi. Tidak sedikit pelanggan yang memiliki karakter enggan menyampaikan ketidakpuasannya dalam bentuk complain.
Menurut mereka, lebih baik diam dan berganti produk/merek lainnya. Untuk mengatasi pelanggan dengan karakter seperti ini alangkah baiknya apabila kita membangun standar pelayanan untuk segera menghubungi sesaat setelah pelanggan melakukan transaksi.
Saat itu kita bisa menanyakan kesan-kesan setelah memakai produk yang dibeli, sekaligus memberikan informasi produk-produk baru.
Pelayanan lainnya adalah dengan menciptakan kemudahan-kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi untuk mendapatkan produk kita. Contohnya, produk yang dibeli bisa diantar ke rumah dan dibayar di rumah, atau pembayaran dapat dilakukan menggunakan kartu debet atau kartu kredit.
Jadi, bukan sekadar memberikan hadiah tanpa memperhitungkan biaya dan karakter segmen pelanggan kita. Tidak sedikit pembeli yang memiliki karakter hanya membeli karena ada hadihanya. Pembeli macam ini mudah berpindah ke produk lain jika produk itu disertai hadiah yang bernilai lebih besar.
Caranya :
/? Ciptakan pelayanan yang lebih berkualitas.
Tanpa pelayanan prima, sekali membeli ia tak akan kembali untuk membeli lagi. Tidak sedikit pelanggan yang memiliki karakter enggan menyampaikan ketidakpuasannya dalam bentuk complain.
Menurut mereka, lebih baik diam dan berganti produk/merek lainnya. Untuk mengatasi pelanggan dengan karakter seperti ini alangkah baiknya apabila kita membangun standar pelayanan untuk segera menghubungi sesaat setelah pelanggan melakukan transaksi.
Saat itu kita bisa menanyakan kesan-kesan setelah memakai produk yang dibeli, sekaligus memberikan informasi produk-produk baru.
Pelayanan lainnya adalah dengan menciptakan kemudahan-kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi untuk mendapatkan produk kita. Contohnya, produk yang dibeli bisa diantar ke rumah dan dibayar di rumah, atau pembayaran dapat dilakukan menggunakan kartu debet atau kartu kredit.
Jadi, bukan sekadar memberikan hadiah tanpa memperhitungkan biaya dan karakter segmen pelanggan kita. Tidak sedikit pembeli yang memiliki karakter hanya membeli karena ada hadihanya. Pembeli macam ini mudah berpindah ke produk lain jika produk itu disertai hadiah yang bernilai lebih besar.
/? Bangun hubungan emosional yang bersifat personal dengan pelanggan yang kita nilai loyal. Misalnya dengan cara berkunjung, mengajak makan siang bersama, atau sekadar memberikan ucapan dan hadiah di saat-saat hari berserajah mereka.
Sebagai imbalan loyalitasnya, tidak salah apabila jenis pelanggan yang loyal ini kita apresiasi dengan memberikan skema penghargaan atau hadiah, namun harus unik dan menarik sesuai karakternya.
Sebagai imbalan loyalitasnya, tidak salah apabila jenis pelanggan yang loyal ini kita apresiasi dengan memberikan skema penghargaan atau hadiah, namun harus unik dan menarik sesuai karakternya.
No comments:
Post a Comment