“Buang Air Besar dianggap enteng, Padahal jika sudah susah BAB (sembelit), urusan jadi tiak enteng. Resikonya bisa kanker usus”.
Bisa jadi kanker
Stres, depresi, dan usia yang makin tua, apalagi disertai kurang olahraga merupakan faktor penyebab sembelit. Meskipun sifatnya kasuistik, tidak terjadi pada semua orang, namun keluhan mereka sama. Perut mereka terasa kembung, penuh atau begah, dan tidak nafsu makan.
Berhati-hatilah bila sembelit diderita lebih dari minggu. Apalagi jika diikuti menurunnya berat badan, dan disertai demam, lemas, atau feses berdarah. Kalau sudah begini yah harus ke dokter.
Jangan menganggap enteng BAB. ‘Sampah’ yang parkir terlalu lama di dalam usus kandungan airnya akan terus menerus diserap usus, sehingga volumenya menjadi mengecil lalu menjadi keras dan kering. Situasi ini menyulitkan otot usu mengurutkannya dalam gerak peristaltic, menuju anus. Setidaknya , ia ngendon di usus besar dulu sambil menunggu datangnya sisa-sisa makanan baru, agar volume feses memenuhi ukuran minimal untuk bisa diurut otot usus.
Nah, apa yang terjadi selagi masa tunggu itu ? Usus akan menyerap juga racun yang ada di dalam sampah yang makin lama makin membusuk itu. Resiko paling buruk, jika kondisi tumpukan sampah busuk itu berlangsung lama dan terus-menerus, bukan tak mungkin menggugah bangkitnya sel kanker usus besar.
Cukup serat dan minum
Mengapa serat jadi begitu penting ???
Makanan kaya serat, missal buah-buahan dan sayuran, saat dalam proses pencernaan akan mengikat kotoran, sehingga menjadi lunak dan mudah di’ekspor’.
Selain itu,juga membantu mengusir kolesterol dari usus. Air minum pun amat besar peranannya. Dengan mengonsumsi minimal dua liter per hari, air bisa melunakkan makanan di dalam perut, sehingga sari makanan gampang diserap usus dan ampas makanan tidak keras.
Dengan begitu, otot usus tak terlalu keras bekerja menggusur sampah ke lubang pembuangan.
Alami atau instan
Cukuplah berjalan kaki saja. Sebab, bisa merangsang otot-otot rectum di sekitar anus untuk berkontraksi mendorong feses. Ubahlah kebiasaan, menunda hasrat ke belakang.
Harus juga mengontrol input ke dalam mulut. Jangan sembarang makanan dicemplungkan ke dalam perut. Upayakan mengonsumsi serat 20-35 gram sehari. Seandainya sering mengalami sembelit, jangan terlalu kerap meminum pencahar, karena justru akan memperkeras feses.
Selain pencahar, banyak sekali ditawarkan suplemen serat berbagai merek yang katanya memudahkan BAB. Sayangnya, suplemen ini dibuat dari bahan yang merupakan ekstrak sejumlah tanaman, yang memiliki sifat larut dalam air. Makanya, justru tidak banyak membantu. Malah, dianjurkan jangan diminum saat perut kosong, sebab cairan perut bisa ludas diserapnya ini berbahaya. Mengonsumsinya pun jangan terlalu banyak., karena selain agresif mengikat sisa makanan, zat nutrisi seperti kalsium dan vitamin akan ikut terserap dan tergusur. Padaha, tubuh tetap membutuhkan nutrisi.
Cara alami mencegah dan mengatasi sembelit hanyalah dengan serat makanan dan air minum. Sederhana bukan ?
No comments:
Post a Comment