Steven van Breemen, pria asal Belanda yang menjadi pemain serta peternak merpati dijadikan panutan karena keberhasilannya menernakan merpati-merpati tingkat wahid. Merpati yang dikembangbiakkannya sering menjadi juara dalam kejuaraan dunia. Ia telah bergaul dengan merpati selama 50 tahun dan memegang lebih dari 10 ribu merpati.
Menurutnya, tanda-tanda fisik merpati seperti bulu yang rapat, kepala dengan bentuk tertentu atau dada yang bidang belum menemukan ketangguhan merpati itu.
Merpati cantik yang mempunyai ciri seorang petarung sering kali berprestasi jongkok dibandingkan dengan merpati-merpati juara yang kualitas fisiknya sering kali buruk. Padahal =, orang sering kali berpendapat burung dengan fisik yang buruk itu berakhir menjadi sup saja.
Mirip dengan pameo yang mengatakan mata adalah jendela hati, maka mata merpati adalah jendela untuk melihat kemampuan burung tersebut. Menurut Breemen ada beberapa hal yang patut dicermati saat melihat mata merpati, antara lain ukuran dan kekayaan warna bola mata, kebersihan area di iris dan pigmentasi, ekspresi bola mata, serta lingkaran Vermeyen-garis yang membatasi antara korne dan bola mata.
Ukuran bola mata berhubungan dengan system saraf dan kekuatan keinginan burung. Hati-hati dengan burung berbola mata besar. Besarnya bola mata berarti penurunan kemampuan untuk menyelesaikan lomba yang berat.
Mereka tidak mempunyai semangat juang. Sepengamatan Bremen, selama memelihara merpati ia tidak pernah melihat burung-burung jawara berbola mata besar.
Menurutnya, tanda-tanda fisik merpati seperti bulu yang rapat, kepala dengan bentuk tertentu atau dada yang bidang belum menemukan ketangguhan merpati itu.
Merpati cantik yang mempunyai ciri seorang petarung sering kali berprestasi jongkok dibandingkan dengan merpati-merpati juara yang kualitas fisiknya sering kali buruk. Padahal =, orang sering kali berpendapat burung dengan fisik yang buruk itu berakhir menjadi sup saja.
Mirip dengan pameo yang mengatakan mata adalah jendela hati, maka mata merpati adalah jendela untuk melihat kemampuan burung tersebut. Menurut Breemen ada beberapa hal yang patut dicermati saat melihat mata merpati, antara lain ukuran dan kekayaan warna bola mata, kebersihan area di iris dan pigmentasi, ekspresi bola mata, serta lingkaran Vermeyen-garis yang membatasi antara korne dan bola mata.
Ukuran bola mata berhubungan dengan system saraf dan kekuatan keinginan burung. Hati-hati dengan burung berbola mata besar. Besarnya bola mata berarti penurunan kemampuan untuk menyelesaikan lomba yang berat.
Mereka tidak mempunyai semangat juang. Sepengamatan Bremen, selama memelihara merpati ia tidak pernah melihat burung-burung jawara berbola mata besar.
No comments:
Post a Comment