Memancing “Batman” di Udara - Pakdhe Heru

Wednesday, February 21, 2018

Memancing “Batman” di Udara

Kegiatan memancing biasanya dilakukan di air. Tapi di Kalimantan Tengah, saya menjumpai sebuah tradisi unik, yaitu memancing di udara.

Tradisi aneh ini dapat dijumpai di daerah pedalaman Kecamatan Kuala Kuayan, tepatnya di Sungai Mentaya, Kota Waringin Timur. Pada sekitar pukul 15.00, warga rumpah ruah ke jalan bermain laying-layang. Bukan hanya anak-anak, tapi juga orang dewasa, laki-laki, dan perempuan.


Bentuk laying-layang yang mereka mainkan biasa saja, karena memang mereka tidak mementingkan bentuk. Yang penting, fungsinya. Mereka menggunakan laying-layang itu sebagai kail untuk memancing. Sekitar 3-5 m pada benang di bawah laying-layang itu dipasangi beberapa mata kail. Lalu, apa yang dipancing ? Inilah yang unik, mereka memancing kelelawar !

Sore hari, kelelewar bangun dari tidur dan keluar dari sarang untuk mencari makan. Tempat mereka berterbangan  di udara itulah yang dijadikan sebagai kolam pancing. Pada saat kerumunan kelelawar itu terbang di sekitar laying-layang, benang dimain-mainkan  agar mata pancingnya mengenai sayap kelelawar.



Begitu sayap tersangkut di mata pancing, kelelawar itu tidak bisa melepaskan diri, sama persis seperti  ikan yang tersangkut di mata kail. Benang laying-layang terus dimainkan  sampai satu laying-latang bisa menangkap 2-3 ekor kelelawar. Kelelawar setelah itu  diambil,  laying-layang kembali dinaikkan  dan benang dimain-mainkan  sampai si pemancing memperoleh mangsa lagi. Begitu seterusnya.

Mereka mengonsumsi daging kelelawar itu sebagai lauk makan. Hasil tangkapan itu juga bisa dijual dengan harga yang lumayan untuk menambah  uang belanja istri.

No comments:

Post a Comment