Air tanah yang sekilas terlihat jernih belum tentu memenuhi syarat untuk digunakan. Kita harus tetap cermat dalam memilih. Dan air tanah di berbagai kota besar, termasuk Jakarta, termasuk kategori tak layak pakai, apalagi untuk diminum. Meski rupa air tersebut terlihat bening ataupun tak berbau. Belakangan ini menjadi masalah bagi kebanyakan kota besar, terutama Jakarta.
Lebih pastinya, cobalah tengok tabel di bawah ini ! Anda dapat membandingkan kebutuhan air antar Pulau yang berbeda di Indonesia.
Kalau air tanah yang berasal dari sumur gali sedalam 15 m sudah banyak yang tercemar nitrat. Nitrat tersebut bisa berasal dari limbah manusia, sampah, pestisida, ataupun logma berat dari industri.
Meski sudah direbus, air tetap tak layak diminum. Sebab nitrt tak seperti bakteri yang mati ketika air direbus sampai matang. Untuk menghilangkannnya jelas rumit dan agak mahal.
Lalu bagaimana kriteria air tanah yang baik digunakan ? Organisasi kesehatan dunia Who menetapkan kualitas air yang layak digunakan, terutama diminum, harus diukur dari aspek fisik, kimiawi, dan biologis.
Dari aspek fisik, air tidak boleh mengandung logam berat (Hg, Ni, Pb, Zn, dan Ag) dan zat beracun seperti hidrokarbon dan deterjen. Sedangkan pada aspek biologis, air tidak boleh mengandung mikroba, khususnya bakteri E-coli.
Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui air yang sehat adalah dengan menelitinya di laboratorium. Tak bisa tebak-tebak berhadiah. Sebab bisa saja airnya jernih tapi mengandung bakteri.
No comments:
Post a Comment