Sunday, January 28, 2018

“Cewek Nanas” yang Suka “Dirangsang”

Buah nanas, dahulu ia sering jadi penghias meja di pesta perjamuan kaum bangsawan dan elite Eropa serta menjadi simbol keramah-tamahan.


Nanas memang bermata, tetapi tidak berfungsi seperti mata manusia. Disebut raja juga bukan, meskipu bermahkota. Mata yang bukan untuk melihat ini, harus dibuang dengan pisau kalau mau disantap. Mahkotanya adalah bagian vegetatif yang bisa ditanam kembali.

Tanaman orang Indian
Orang Indian menamainya dengan nana. Lama kelamaan penyebutnya menjadi nanas sekarang ini.  Columbus dan para awaknya diduga orang Barat pertama yang mengenal dan mencicipinya. Pada ekspedisi kedua tahun 1493, saat pertama langsung jatuh cinta. Di Pulau Guadeloupe, ia mencicipinya. Aromanya yang harum, rasa enak nan menyegarkan menjadi alasan pesona si Nanas ini.

Para pakar botani sepakat bahwa orang Indian Tupi-Guarani antara Brazil, Argentina, dan Paraguay-yang membudidayakan nanas. Sampai sekarangpun beberapa spesies Ananas dan kerabantnya masih didapati tumbuh di luar sana.

Nanas partenokarpi

Tanaman nanas adalah tanaman yang memiliki jenis kelamin ganda, maksudnya disini adalah hermafrodit. Di dalam ilmu botani, ilmu Pertanian ataupun Biologi; hermafrodit ialah istilah untuk tanaman yang memiliki benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina) berada di satu tanaman. 

Hal itu seperti kita kenal pada kelengkeng lokal. Secara umum, kelengeng local tidak akan berbuah bila tanpa pasangannya. Harus ada kelengkeng local betina dan jantan yang saling bersandingan. Kecuali bila, Anda mempunyai kelengkeng dataran rendah semacam Diamond River, Ping Pong, Puan Ray, Mata Lada, Aroma Durian. Kelengkeng-kelengkeng ini bisa berbuah tanpa butuh pendamping. Mengapa ? Jawabannya tanaman hermafrodit seperti halnya nanas.

Akan tetapi yang membedakan kelengkeng dataran rendah dan nanas adalah letak alat kelamin jantan dan betinanya. Pada mayoritas tanaman hermafrodit. Letak kepala sari berada di atas kepala putik, sehingga penyerbukan terjadi hanya dengan mengandalkan gaya gravitasi Bumi. Sebaliknya pada Nanas, letak kepala putik di atas kepala sari sehingga sulit terjadi penyebrukan sendiri. Bahkan bisa dibilang tidak pernah terjadi.

Tanpa adanya penyerbukan , nanas dapat menghasilkan buah dari calon buahnya. Cuma buah ini tidak berisi biji sama sekali, karena bakal bijinya dengan segera akan gugur tanpa tanda jasa karena tidak diserbuki.

Proses ini disebut dengan partenokarpi. Buahnya pun disebuti buah partenokarpi. Proses pembentukan buah tanpa didahului oleh penyerbukan sehingga tidak berbiji tidak hanya terjadi pada nanas, tetapi juga terjadi pada sukun dan pisang. 

Adanya buah partenokarpi ini menghilhami para peneliti di bidang pertanian untuk mencoba membuatnya dengan berbagai macam tanaman buah. Salah satunya dengan memanfaatkan hormone giberelin dan kemudian mengaplikasikannya pada tanaman semangka.

Ini dia Suka Dirangsang
Belakangan memang sudah ditemukan cara agar tanaman nanas cepat berbuah. Namun tidak ada salahnya bila menengok ke belakang, di mana metode dasarnya ditemukan secara tak sengaja di Kepulauan Azores, Portugal, pada 1874.

Tiba-tiba saja tanaman nanas yang ditanam di rumah kaca tahu-tahu berbunga dan berbuah sebelum waktunya. Aneh bin ajaib, layaknya magic mbah Dukun, tapi tetap saja peristiwa ini terkuak juga tabirnya. Itu akibat pengaruh asap pembakaran bahan organic yang mengenai tanaman nanas secara tidak sengaja. Temuan serba kebetulan itu tentu menguntungkan petani, sebab semau Bapak Petani, masa panen bisa kapan saja. Ditambah lagi, buah nanas bisa disediakan terus menerus sepanjang tahun.

Pada 1932 Rodriguez berhasil menyingkap mengapa pengasapan mempercepat pembuahan. Ternyata asap hasil pembakaran bahan organik mengandung gas etilen yang merangsang secara aktif pembentukan bunga nanas. Gas lain yang memiliki pengaruh yang sama yaitu gas asetilen.

Baik gas etilen dan asetilen, jika dihembuskan pada tanaman nanas yang telah ditutpi tenda selama enam jam maka akan membuatnya berbunga.

Kemudian ditemukan cara yang lebih prkatis yaitu menggunakan butiran kalsium karbida seberat 1 g dalam pucuk tanaman nanas, lalu disiram dengan ¼ l air. Jangan lupa gunakan air es untuk mencegah reaksi panas yang timbul selama reaksi.

Terakhir, sebelum merangsang nanas, perhatikan jumlah daunnya. Makin banyak daun, makin besar buahnya.

Selamat mencoba !!!



No comments:

Post a Comment