Bukan hanya mobil atau sepeda motor yang mulai beralih menggunakan bahan bakar Biofuel yang lebi ramah lingkungan dan terbarukan. Pesawat penumpang pun ikut-ikutan menggunakan bahan bakar biofuel.
Universita Cranfield, Inggris berhasil mempelajari cara menanam algae (ganggang) untuk bahan bakar pesawat jet. Berkat kucuran dana dari perusahaan British Airways dan Airbus sebagai sponsor, ganggang dapat iolah menjadi bahan bakar biofuel yang rendah kandungan karbon, ekonomis, dan ramah lingkungan.
Universita Cranfield, Inggris berhasil mempelajari cara menanam algae (ganggang) untuk bahan bakar pesawat jet. Berkat kucuran dana dari perusahaan British Airways dan Airbus sebagai sponsor, ganggang dapat iolah menjadi bahan bakar biofuel yang rendah kandungan karbon, ekonomis, dan ramah lingkungan.
Ganggang dipilih karena dua alasan. Pertama, ganggang bukanlah sumber pangan manusia. Kedua, ganggang tidak merampas lahan pertanian manusia. Tantangannya adalah menyediakan bahan bakar biofuel dalam jumlah besar yang cocok untuk segala jenis pesawat yang ada tanpa mengubah mesin.
Profesor Feargal Brennan anggota tim peneliti dari universitas Cranfield, yakin bahwa biofuel dari ganggang ini dapat diproduksi secara komersial.
Ganggang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki bahan baku lainnya, yakni bisa dipanen setelah berumur 7-12 hari, atau 30-50 kali dalam setahun.
Penerbangan dengan biofuel diperkirakan akan mengurangi emisi gas CO2 lebih dari 80 persen. Biaya bahan bakar juga akan semakin ekonomis.
No comments:
Post a Comment