Jika Anda memasuki dunia bisnis atau usaha ada dua kemungkinan yang akan dialami, bisa berhasil atau gagal. Berkembangnya usaha menunjukkan tanda keberhasilan. Usaha kita stagnan, berjalan di tempat saja maka dapat dipastikan lama-lama bangkrut. Untuk menyikapi adanya keberhasilan dan kegagalan dalam berbisnis tsb., perlu diperhatikan faktor penting yang mempengaruhi kedua (berhasil atau gagal) yaitu memahami fungsi uang yang dipakai dalam usaha.
Keberhasilan usaha biasanya disebabkan dukungan atas pemahaman fungsi uang tersebut. Sebaliknya, kurangnya pemahaman fungsi uang dalam usaha menjadi faktor penyebab kebangkrutan usaha dan kelambanan perkembangan usaha, ini selalu kita dapatkan pada mereka pengusah skala mikro dan kecil. Uang hasil usaha dicampur jadi satu, tanpa ada pencatatan dan pemilahan.
Terus, harus bagaimana agar mudah mengatur uang tsb. ? Jawabnya : uang tersebut harus dikelompokkan dan dipilah sesuai kebutuhan/peruntukannya kemudian dikelola secara disiplin. Untuk itu uang harus dikelompokkan menjadi :
1. Uang hasil usaha/bisnis. Uang yang berasal dari hasil usaha kita, seperti hasil usaha/pendapatan dari penjualan barang dagangan, uang hasil jasa service, jual beli buku dan herbal, sewa-menyewa alat, hasil usaha warung makan, atau pendapatan lain. Begitu uang ini di tangan Anda, segeralah dipilah untuk dikelompokkan ke masing-masing peruntukkannya.
2. Uang modal usaha. Uang ini ialah bagian dari pendapatan yang digunakan untuk pembeliaan barang yang nantinya akan dijual dan jumlahnya harus sesuai dengan tingkat penjualan yang ditargetkan. Contohnya : pengeluaran untuk transportasi meliputi bensin atau ongkos naik kendaraan umum, taris parkir di tempat belanja, uang pembeliaan bungkus (bungkus makanan, tas kresek, dll), dsb. Intinya adalah uang yang dikeluarkan secara langsung dalam pengadaan barang yang akan dijual.
3. Uang wajib rutin. Uang yang digunakan untuk membayar cicilan dan kewajiban pembayaran setiap bulannya. Seperti : cicilan rumah, kredit moto dan mobil, listrik dan pulsa untuk kegiatan operasional usaha, promosi, biaya air (PAM), dll.
4. Uang investasi. Uang ini merupakan bagian dari pendapatan yang digunakan untuk mengganti biaya yang pernah dikeluarkan untuk mempersiapkan usaha (survey, perizinan usaha, uang muka sewa tempat usaha). Biaya ini harus dapat kembali sehingga bisa digunakan untuk memperbaiki tempat usaha, memperpanjang sewa tempat, , penggantian peralatan yang rusak. INGAT, uang ini harus disisihkan dari kantong kita setiap hari, bisa juga bulannya.
5. Uang Keuntungan. Uang ini adalah hasil akhir dari pendapatan kotor kita setelah dikurangi dengan modal, kewajiban rutin dan uang investasi.
Keberhasilan usaha biasanya disebabkan dukungan atas pemahaman fungsi uang tersebut. Sebaliknya, kurangnya pemahaman fungsi uang dalam usaha menjadi faktor penyebab kebangkrutan usaha dan kelambanan perkembangan usaha, ini selalu kita dapatkan pada mereka pengusah skala mikro dan kecil. Uang hasil usaha dicampur jadi satu, tanpa ada pencatatan dan pemilahan.
Terus, harus bagaimana agar mudah mengatur uang tsb. ? Jawabnya : uang tersebut harus dikelompokkan dan dipilah sesuai kebutuhan/peruntukannya kemudian dikelola secara disiplin. Untuk itu uang harus dikelompokkan menjadi :
1. Uang hasil usaha/bisnis. Uang yang berasal dari hasil usaha kita, seperti hasil usaha/pendapatan dari penjualan barang dagangan, uang hasil jasa service, jual beli buku dan herbal, sewa-menyewa alat, hasil usaha warung makan, atau pendapatan lain. Begitu uang ini di tangan Anda, segeralah dipilah untuk dikelompokkan ke masing-masing peruntukkannya.
2. Uang modal usaha. Uang ini ialah bagian dari pendapatan yang digunakan untuk pembeliaan barang yang nantinya akan dijual dan jumlahnya harus sesuai dengan tingkat penjualan yang ditargetkan. Contohnya : pengeluaran untuk transportasi meliputi bensin atau ongkos naik kendaraan umum, taris parkir di tempat belanja, uang pembeliaan bungkus (bungkus makanan, tas kresek, dll), dsb. Intinya adalah uang yang dikeluarkan secara langsung dalam pengadaan barang yang akan dijual.
3. Uang wajib rutin. Uang yang digunakan untuk membayar cicilan dan kewajiban pembayaran setiap bulannya. Seperti : cicilan rumah, kredit moto dan mobil, listrik dan pulsa untuk kegiatan operasional usaha, promosi, biaya air (PAM), dll.
4. Uang investasi. Uang ini merupakan bagian dari pendapatan yang digunakan untuk mengganti biaya yang pernah dikeluarkan untuk mempersiapkan usaha (survey, perizinan usaha, uang muka sewa tempat usaha). Biaya ini harus dapat kembali sehingga bisa digunakan untuk memperbaiki tempat usaha, memperpanjang sewa tempat, , penggantian peralatan yang rusak. INGAT, uang ini harus disisihkan dari kantong kita setiap hari, bisa juga bulannya.
5. Uang Keuntungan. Uang ini adalah hasil akhir dari pendapatan kotor kita setelah dikurangi dengan modal, kewajiban rutin dan uang investasi.
Jika laba/keuntungan telah didapat, gunakan laba secara bijak. Laba dibagi menjadi tiga. Pertama untuk mengembangkan usaha. Kedua, untuk masa depan keluarga. Dan terakhir, gunakan untuk meningkatkan kesejahteraan.
No comments:
Post a Comment