Wednesday, February 28, 2018

Melirik Bekatul, Menendang Sang Penyakit

Sejak mesin penggiling menggantikan alu dan lesung penumbuk padi, bekatul identik sebagai bahan pakan ternak, bukan bahan pangan kita. Padahal di dalamnya terdapat banyak zat gizi penting mulai dari serat, protein, lemak ‘baik’, hingga vitamin. Pengalaman para pemakai maupun penelitian ilmiah telah membuktikan manfaatnya.

Sedikit hasil penelitiannya
Journal of Urology pernah memuat penelitian efek bekatul terhadap gangguan hiperkalsiuria (pembentukan endapan asam urat di saluran kemih). Hasilnya lagi-lagi membuktikan keampuhan bekatul. Setelah para pasien yang diteliti itu rutin mengonsumsi bekatul selama 1- 3 tahun, dengan dosis dua kali sehari, masing-masing 10 gram, gangguan pembentukan asam urat secara signfikan turun.
 


Yang bertanggung jawab terhadap efek farmakologis itu terutama adalah kandungan vitamin B15. Secara umum, Vitamin B15, membantu menyempurnakan proses metabolisme di dalam tubuh. Vitamin ini diperlukan dalam proses metilasi untuk pembentukan hormone steroid dan adrenalin. Mekanisme inilah yang diduga  bisa menjelaskan efek bekatul terhadap gangguan kesehatan tadi.

Apa pun dan bagaimanapun mekanismenya, yang jelas bekatul mengandung banyak zat gizi petning buat tubuh. Selain vitamin B13, kulit ari beras juga mengandung vitamin B1, B2, B6, inositol, fitosterol, asam amino, asam lemka tak jenuh, dan serat.

Agar enak, tak enek
Agar enak dan tak terasa ebek, bekatul bisa diperlakukan seperti sereal. Boleh dicampur dengan susu, air gula kelapa, teh, roti, atau yang lain. Cara terbaik mengonsumsinya adalah mengonsumsi beras yang masih mengandung kulit ari. Beras macam ini dikenal dengan nama beras pecah kulit, dan bisa didapatkan di pinggilan padi.

Warna beras ini lebih cokelat, lethek orang Jawa bilangnya. Putihnya pun tertutupi oleh warna gerusan kulit ari, jadi tidak sebersih beras biasa. Ketika dimasak beras ini juga lebih liat. Agar bisa pulen, ia harus dimasak lebih lama dengan air lebih banyak.

Jika tak mau repot, kita bisa makan bekatul secara terpisah dan agara benar-benar bermanfaat harus konsisten mengonsumsinya dalam  jangka panjang seperti ayam di kandang..he he he.

 

No comments:

Post a Comment